Jumat, 28 September 2012

SEKOLAH ALTERNATIF
A. Latar Belakang
  1. Biaya pendidikan yang mahal
  2. sistem pendidikan "formal" terkesan terus menjejali siswa dengan ilmu pengetahuan, tetapi akhirnya hanya mengendap dipikaran bahkan sering terlupakan
B. Jenis-jenis sekolah alternatif
I. Kategori Anak Kebutuhan Khusus (ABK) atau Difabel (different abilities people)
}  Tunanetra (hambatan dalam penglihatan)
}  Tunarungu (hambatan dalam pendengaran)
}  Tunagrahita (kecerdasan di bawah rata-rata)
}  Tunadaksan (gangguan gerakan karena kelainan struktur tulang)
}  Tunalaras (hambatan sulit mengendalikan emosi dan kesulitan belajar)
Metode pembelajaran untuk ABK
}  Metode diskusi dan curah pendapat
                siswa diberi kebebasan untuk berpendapat dan mengadu argumentasi kepada sesama peserta maupun pemandu (guru). Metode ini memudahkan siswa membuka pikiran dan mengungkapkan secara spontan.
}  Metode mencari bakat
                metode ini bertujuan untuk mencari kemampuan siswa pada bidang lain yang lebih mengutamakan motorik, yaitu segi olahraga maupun seni.
II. Home Schooling
}  Pendidikan diselenggarakan
                dirumah. Kegiatan ini dikenal dengan istilah
                otodidak atau belajar sendiri.
}  Proses belajar yang dilakukan secara mendiri dan dengan kemauan sendiri.
Persamaan home schooling dengan sekolah regular
}  Sebagai model pendidikan anak
}  Tujuan masa depan anak lebih baik
}  Media untuk mencapai tujuan pendidikan, seperti kecerdasan dan keterampilan
Keunggulan :
}  Memilih materi sesuai minat
}  Lebih kreatif
}  Memotifasi untuk berpikir kritis
}  Fleksibilitas dalam waktu dan tempat
}  Memilih kurikulum sesuai kebutuhan siswa
Unsur-unsur efektifitas dan efisiensi pelaksanan home schooling:
}  Sudah mantap
}  Tidak menunda-nunda
}  Tidak harus serba sempurna
}  Fleksibel
III. Sekolah alam
Kelebihan-kelebihan alternatif sekolah alam :
v  Sekolah alam cenderung membebaskan keinginan kreatif  anak sehingga anak akan menemukan sendiri bakat dan kemapuan berlebih yang dimilikinya.
v  Konsepe pembelajaran dengan cara bermain cenderung menjadikan pemahaman mengenai sekolah bukanlah beban, melainkan hal yang mnyenangkan.
v  Guru atau tenaga pengajar sekolah alternatif berbasis alam yang baik tentu saja merupakan mahasiswa /lulusan perguruan tinggi negeri yang diharapkan memiliki wawasan pendidikan dan wawasan kemandirian memadai.
v  Metodologi pembelajaran yang diterapkan cenderung mengarah pada pencapaian logika berpikir dan inovasi yang baik dalam bentuk praktik nyata. Kurikulumnya bisa saja 40 (teori) dan 60 (praktik).
v  Sekolah alam juga dipersiapkan kelengkapan pengadaan perpustakan baik buku rujukan atau yang dapat dipertangungjawabkan. Guna mendukung berjalannya metodologi praktik nyata ataupun yang lainnya.
v  Guru dituntut untuk terus belajar, dan orangtua pun diharapkan peran maksimalnya untuk tetap belajar dari guru dan siswa
v  Bukan hanya mengejar nilai, namun memahami seberapa jauh proses belajar tersebut dapat dinikmati dan diterapkan dengan baik.
v  Secara sirkulasi biologis dalam sekolah alternatif berbasis alam. Adanya penunjamg jenis tanaman yang jelas menghasilkan kadar oksigen yang positif agar mampu memaksimalkan perputaran kerja otak, terutama ketika dituntut menyaring hasil interaksi pembelajaran.
v  Materi pembelajaran tentu  saja disesuaikan dengan kompetensi kurikulum pada rentan waktu tertentu dan terprogram secara matang.
v  Untuk mengukur sejauh mana inovasi murid diterima publik, maka sekali dalam satu semester (6 bulan), biasanya diadakan evaluasi.
Kurikulum dapat mencakup :
}  Penciptaan Akhlak yang Baik
}  Penguasaan Ilmu Pengetahuan
}  Penciptaan Pemahaman Kepemimpinan yang Memadai




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar