Senin, 24 Maret 2014

PRAKARYA dalam Mata Pelajaran SKILL

       Saat ini banyak sekali hal yang dapat dilakukan dalam berinovasi dibidang apapun, baik bidang ekonomi, teknologi, maupun bidang seni. Seni identik dengan berkarya atau membuat suatu karya yang kreatif dan inofatif. Salah satu prakarya inofatif yang pernah saya lihat dari hasil barang-barang tidak terpakai lagi, yaitu tas kardus, tas dari bungkusan kopi atau pengharum pakaian, lalu ada juga dari kaleng bekas minuman bahkan sisa-sisa kain atau yang biasa disebut kain perca dapat dijadikan suatu karya yang sangat menarik.
            Saya mencoba menerapkan beberapa hasil-hasil karya yang pernah saya lihat tersebut untuk untuk pembelajaran pada mata pelajaran skill untuk siswa kelas 8, yaitu tas kardus dan boneka dari kain perca. Sebenarnya bukan menjadi hal yang baru atau hal yang baru jika saya menerapkan karya-karya tersebut kepada siswa saya. Akan tetapi, menjadi suatu hal yang baru dan pengalaman yang baru bagi siswa saya selama proses pembuatannya.
            Saya berterimakasih kepada orang yang pertama kali berinovasi menciptakan karya-karya yang kreatif tersebut karena sudah memberi inspirasi kepada saya untuk memberikan pelajaran yang menarik bagi siswa saya. Arigato gozaimasu
            Berikut adalah cara pembuatan dan hasil yang dibuat oleh siswa saya dalam pembuatan tas kardus dan boneka kain perca.

Alat dan bahan yang digunakan :

  1. Kardus bekas
  2. Tali rafia
  3. kain perca
  4. Plastik transparan putih
  5. Jarum kasur
  6. Gunting
  7. Lem
  8. Tali raffia/tali sepatu untuk pegangan

Cara pembuatan tas cantik dari kardus bekas adalah :

  1. Gunting kardus sesuai ukuran yang dibutuhkan
  2. Setelah itu bungkus sekeliling dinding bagian luar kardus dengan kain perca secara rapi
  3. Kemudian bungkus lagi dengan plastik transparan putih agar awet/ tahan air
  4. Jahit semua pinggiran sisi dengan menggunakan tali rafia dan jarum kasur
  5. Setelah seluruh sisi kardus telah terjahit, masing-masing sisi disatukan dengan cara dijahit
  6.  Beri lubang pegangan dan beri tali
  7. Jadilah tas cantik dari kardus bekas.
Berikut adalah hasil karya dari siswa saya. semoga tulisan saya ini dapat memberi inspirasi terhadap pembaca.




Rabu, 19 Maret 2014

Proker Ekstrakurikuler Tari

Assalammualaikum,
Ohayogozaimasu,,, Konnichiwa,,, Konbanwa
selama ini yang nama nya sebagai pelatih, guru atau pengajar apa pun sebutannya pasti ada sedikit kesibukan untuk membuat suatu adminstrasi belajar. salah satu nya adalah membuat program kerja. Saya sedikitnya ingin memberikan contoh dari program kerja untuk ekstrakurikuler tari pada tingkat SMP. Silahkan lihat contoh nya disini. semoga bermanfaat, walau pastinya masih banyak kekurangan. Arigatogozaimasu

Batik celup

Assalammualaikum,
ohayogozaimasu,,, konnichiwa,,, konbanwa
saya kembali menuliskan mengenai proses KBM kali ini pada pelajaran Art untuk SMP, dengan materi Seni Rupa. Silahkan baca lebih lanjut ya disini semoga tulisan ini dapat menambah ilmu pengetahuan, amin ya rabbal 'alamin

tata boga kelas 8

Assalammualaikum, ohayogozaimasu, konnichiwa
kali ini saya ingin sedikit menshare hasil kegiatan belajar mengajar saya pada mata pelajaran skill kelas 8 dengan materi tata boga. semoga tulisan saya ini bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya, dan ingin baca lebih lanjut silahkan klik disini arigato gozaimasu

Seni Teater SMP

pada tulisan saya saat ini akan membahas mengenai seni teater, jika anda ingin mengetahui apa itu seni teater silahkan lihat tulisan saya disini. Arigato gozaimasu

Senin, 08 April 2013

Kesalahan-kesalahan FATAL Paling Sering dilakukan Guru dalam Kegiatan BELAJAR MENGAJAR


Dalam buku ini ada sedikitnya 25 ragam kesalahan guru dalam kegiatan belajar mengajar, akan tetapi yang menurut saya cukup penting untuk dibahas adalah "guru menganggap diri paling pandai".

Berikut beberapa faktor penyebab guru merasa paling pandai: 
  • Perbedaan usia antara guru dan murid. guru merasa memiliki pengetahuan dan pengalaman melebihi muridnya.
  • Guru membatasi dirinya. Dalam hal ini guru tidak membuka diri untuk belajar kepada siapapun termasuk kepada muridnya, demi citra dan kewibawaannya.
  • Menganggap murid sebagai benda kosong yang perlu diisi. Seperti gelas kosong yang harus terus diisi.
  • Mengajar dengan "gaya bank", yaitu murid dianggap sebuah penampungan pengetahuan dan gurulah yang memenuhi tempat penampungan itu.


Dari beberpa faktor penyebab guru merasa paling pandai seperti yang terdapat di atas tersebut, pastinya memiliki dampak negatif terhadap murid. Dampak tersebut, antara lain:
  • Karena perbedaan usia guru dan murid yang cukup jauh, menyebabkan guru tidak pernah sekali pun mengapresiasi pemikiran muridnya. Contohnya, setiap kali murid mengungkapkan ide dan pemikiran yang berbeda selalu disalahkan oleh sang guru.
  • Murid benar-benar berada di bawah kendali sang guru sehingga murid tidak lebih dari sebuah robot yang kontrolnya berada di tangan sang guru. Jadi, murid tidak boleh membantah, serta harus patuh dan tunduk dengan sesuatu yang disampaikan oleh sang guru. Jika tidak menerima pemikiran sang guru, murid akan dianggap bodoh.
  • "Menyuapkan" pengetahuan secara paksa, hal ini sangat buruk dampaknya, yaitu:
  1. Jika murid menganggap "makanan" pengetahuan itu tidak pantas "dimakan", ia akan memuntahkannya.
  2. Terpaksa "memakannya" membuat murid jadi tidak percaya diri, suka meniru, dan bergantung pada orang lain.
  • "gaya bank", menjadikan murid seperti orang bodoh yang tidak mempunyai kreatifitas dan produktivitas.
Dengan kata lain jika saat ini masih banyak guru yang merasa lebih pandai dari muridnya maka, 
"Tujuan Pendidikan Untuk Memanusiakan Manusia pun Menjadi GAGAL".



Book by: Masykur Arif Rahman
ARITIKEL DOWNLOAD disini 

Senin, 26 November 2012


PENGASUHAN JANIN DALAM KANDUNGAN

Masalah kesehatan jiwa ibu hamil, bersalin, nifas, dan menyusui memiliki efek yang bermakna terhadap tumbuh kembang anak, khususnya kognitif dan emosi anak. Berbagai masalah mental emosional yang dialami ibu hamil dan nifas akan berpengaruh terhadap janin serta perlakuan ibu terhadap bayi yang dilahirkan, terutama pada saat menyusui dan pengasuhan anak. Jika hormon adrenalin ibu meningkat, hormon adrenalin janin pun akan meningkat. oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk dapat menjaga kestabilan emosinya supaya tidak merasa cemas berlebih, takut, ataupun stres karena hal ini dapat menyebabkan cacat pada bayi ataupun menjadikan anak mudah stres dalam kehidupannya kelak.
Emosi yang dialami ibu dibawa ke plasenta bayi oleh molekul sehingga mempengaruhi perkembangan otak bayi dan karakter emosi bayi. Stimulasi sejak dalam kandungan, seperti respons sentuhan dan suara dapat menjalin kedekatan emosi ibu dan bayi. Selain itu, juga bisa menetukan hubungan antara anak dan orang tuanya di masa depan. tentu saja, hal ini tidak terlepas dari peran suami dalam ikut menjaga istrinya agar tetap dalam keadaan bahagia. Bukan berarti suami selalu menuruti keinginan sang istri, melainkan berilah perhatian sebelum istri anda meminta.
Seorang anak yang yang mampu menghafal Al-Qur’an pada usia dini, konon karena sang ibu secara konsisten memperdengarkan alunan indah murotal sejak janinnya berusia 1 bulan dalam kandungan. Lalu, ibu yang biasanya malas bergerak saat hamil, kebiasaan malas itu dipelajari dan direspons oleh janin. Jadi, jangan heran jika saat hamil ibu kerap bangun siang, ankanya juga akan begitu kelak. Begitu juga, jika para ibu rajin “berbicara” pada janin menggunkan afirmasi-afirmasi positif, insya Allah kelak anak akan menjadi anak yang cenderung positif perilakunya.
Berabad-abad yang lalu, sebelum para ahli psikologi menyingkap masalah ini, Islam telah lebih dahulu menekankan kepada kita untuk memperhatikan hal tersebut. Rasulullah saw. bersabda, “orang yang sengsara telah sengsara sejak ia berada di perut ibunya dan orang yang berbahagia telah berbahagia sejak ia berada di perut ibunya.”
Maksud dari kebahagiaan dan kesengsaraan semasa di perut ibu adalah bahwa kondisi ibu tersebut menciptakan potensi pada janin untuk menjadi bahagia atau sengsara di masa mendatang. Sebagian penyakit yang diidap ibu juga dapat menular pada anak sehingga ia lahir dengan penyakit bawaan yang ia sandang seumur hidupnya. Dan hal ini merupakan sebagian dari kesengsaraan hidup baginya. Atau sebaliknya, ia lahir sehat walafiat dan kesehatannya itu akan ia bawa selama hidupnya. Hal itu merupakan bagian dari kebahagiaannya.


Narasumber: Bunda Wening, Yogyakarta.