PENGASUHAN JANIN DALAM KANDUNGAN
Masalah kesehatan jiwa
ibu hamil, bersalin, nifas, dan menyusui memiliki efek yang bermakna terhadap
tumbuh kembang anak, khususnya kognitif dan emosi anak. Berbagai masalah mental
emosional yang dialami ibu hamil dan nifas akan berpengaruh terhadap janin
serta perlakuan ibu terhadap bayi yang dilahirkan, terutama pada saat menyusui
dan pengasuhan anak. Jika hormon adrenalin ibu meningkat, hormon adrenalin
janin pun akan meningkat. oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk
dapat menjaga kestabilan emosinya supaya tidak merasa cemas berlebih, takut,
ataupun stres karena hal ini dapat menyebabkan cacat pada bayi ataupun
menjadikan anak mudah stres dalam kehidupannya kelak.
Emosi yang dialami ibu
dibawa ke plasenta bayi oleh molekul sehingga mempengaruhi perkembangan otak
bayi dan karakter emosi bayi. Stimulasi sejak dalam kandungan, seperti respons
sentuhan dan suara dapat menjalin kedekatan emosi ibu dan bayi. Selain itu,
juga bisa menetukan hubungan antara anak dan orang tuanya di masa depan. tentu
saja, hal ini tidak terlepas dari peran suami dalam ikut menjaga istrinya agar
tetap dalam keadaan bahagia. Bukan berarti suami selalu menuruti keinginan sang
istri, melainkan berilah perhatian sebelum istri anda meminta.
Seorang anak yang yang
mampu menghafal Al-Qur’an pada usia dini, konon karena sang ibu secara
konsisten memperdengarkan alunan indah murotal sejak janinnya berusia 1 bulan
dalam kandungan. Lalu, ibu yang biasanya malas bergerak saat hamil, kebiasaan
malas itu dipelajari dan direspons oleh janin. Jadi, jangan heran jika saat
hamil ibu kerap bangun siang, ankanya juga akan begitu kelak. Begitu juga, jika
para ibu rajin “berbicara” pada janin menggunkan afirmasi-afirmasi positif, insya Allah kelak anak akan menjadi anak
yang cenderung positif perilakunya.
Berabad-abad yang lalu,
sebelum para ahli psikologi menyingkap masalah ini, Islam telah lebih dahulu
menekankan kepada kita untuk memperhatikan hal tersebut. Rasulullah saw.
bersabda, “orang yang sengsara telah sengsara sejak ia berada di perut ibunya
dan orang yang berbahagia telah berbahagia sejak ia berada di perut ibunya.”
Maksud dari kebahagiaan
dan kesengsaraan semasa di perut ibu adalah bahwa kondisi ibu tersebut
menciptakan potensi pada janin untuk menjadi bahagia atau sengsara di masa
mendatang. Sebagian penyakit yang diidap ibu juga dapat menular pada anak
sehingga ia lahir dengan penyakit bawaan yang ia sandang seumur hidupnya. Dan
hal ini merupakan sebagian dari kesengsaraan hidup baginya. Atau sebaliknya, ia
lahir sehat walafiat dan kesehatannya itu akan ia bawa selama hidupnya. Hal itu
merupakan bagian dari kebahagiaannya.
Narasumber: Bunda Wening, Yogyakarta.