Jumat, 09 November 2012


PENDIDIKAN YANG TERPURUK (Version 1)

Adakah yang salah dengan pendidikan saat ini?. Banyaknya murid yang dihasilkan tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh secara tertulis, contohnya saja ketika di Sekolah Dasar tidak sedikit murid yang mendapatkan nilai sempurna. Akan tetapi, ketika mereka memasuki Sekolah Menengah Pertama banyak pelajaran SD yang terlupakan, lantas darimana hasil yang mereka peroleh selama ini?. Hal semacam ini banyak kita temukan di daerah-daerah walau tidak menutup kemungkinan di perkotaan juga dapat kita temui hal semacam ini. Satu contoh, saya pernah bertemu dengan seorang ibu yang sedang mencarikan anaknya sekolah swasta, ibu itu berkata “dulu sewaktu saya tinggal di kota besar anak saya sekolah negeri, belajar setiap hari dengan gigih, tetapi hanya mendapatkan peringkat lima. Sekarang ketika kita sekeluarga pindah ke daerah ini anak saya jadi malas belajar, tidak tahunya ketika menerima rapor ternyata anak saya peringkat satu. Saya jadi heran, berarti kualitas sekolah negeri disini tidak bagus”. Kenapa hal seperti cerita di atas dapat terjadi?, coba kita telusuri permasalahannya.

  1. Kapasitas sekolah. Rata-rata sekolah di daerah Kabupaten satu  kelas minimal 50 siswa, bahkan ada yang 70 siswa dalam satu kelas dan dalam satu meja siswa duduk bertiga. Kapasitas yang over load seperti ini mengakibatkan siswa belajar sangat tidak kondusif. Guru yang mengajar hanya satu orang, bayangkan satu berbanding 70.
  2. Sumber Daya Manusia. Saat ini banyak guru yang datang ke sekolah merasa hanya sebagai pengajar ilmu yang pasti bukan sebagai model dari siswa atau bahkan sebagai pendidik yang baik. Guru datang mengajar, hasil dari pelajaran tersebut tuntas atau tidak tuntas diserap oleh siswa tidak dipedulikan. Banyak guru yang berkata “tugas saya kan hanya mengajar, kalau sudah selesai mengajar ya sudah tugas saya selesai kan?”. Guru yang hanya mementingkan keperluan pribadinya ini yang membuat siswa tidak berkualitas.
  3. Kekerasan dalam mendidik. Sering kita lihat berita di televisi yang memberitakan kekerasan guru terhadap murid. Sekolah adalah wadah segalanya bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat pembentukan karakter seorang anak. Bagaimana seorang anak dapat berperilaku sopan, jika mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari pendidiknya?. Kesabaran guru dalam mendidik sangat dituntut, dan setiap guru sudah seharusnya dapat membaca karakter setiapa siswanya. Hal ini guna menangani permasalahan yang ada dalam diri siswa tidak ditangani dengan pola yang sama. setiap siswa memiliki karakter yang berbeda, dan guru harus dapat menyelesaikan masalah yang ada pada siswa sesuai dengan karakter siswa masing-masing.
  4. Sikap acuh. sikap acuh yang dilakukan guru, juga berdampak pada siswa menjadi tidak berkualitas. Guru mengajar hanya dengan metode ceramah  dan langsung pemberian tugas tanpa selanjutnya siswa tidak ditanyakan apakah sudah paham atau belum dengan pelajaran yang diberikan. Hal tersebut menimbulkan siswa yang lamban dalam menyerap pelajaran akan semakin ketinggalan, sedangkan siswa yang cepat menyerap pelajaran akan semakin meningkat.
  5. Sarana dan prasarana sekolah. Dalam hal ini memang sudah seharusnya negara yang bertanggungjawab dalam memfasilitasi sekolah-sekolah, memberikan bantuan dalam sarana dan prasarana. Akan tetapi, pihak sekolahpun seharusnya mengambil tindakan untuk sering mengajukan jika memang masih ada fasilitas yang belum terpenuhi. Karena kita tahu bagaimana pemerintahan kita saat ini jika sudah membicarakan masalah dana. Sekolahpun jika sudah diberikan dana, jangan lantas dipakai untuk keperluan yang tidak semestinya.
Kelima pemasalahan di atas baru sebagian dari masalah yang ada, yang mungkin menyebabkan siswa tidak berkualitas. Akan ada lima permasalahan lagi yang akan dibahas pada blog selanjutnya. Silahkan ditunggu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar